Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:
- Menurut Nasution (2000: 5) mendefinisikan manajemen
sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atas tenaga kerja, pengembangan, integrasi dan pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi dan masyarakat.
- Menurut Soeprihanto (2000: 3) definisi manajeman sumber
daya manusia adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi pengadaan atau penarikan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga
kerja dengan maksud membantu kearah tercapainya tujuan organisasi/perusahaan/
individu/dari para pekerja dan masyarakat.
- Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2002: 245)
menyatakan bahwa human resources management is the organizational function of
planning of human resources needs, recruitment, selection, development,
compentation, and evaluation.
Apabila diterjemahkan secara bebas, manajemen sumber daya
manusia adalah fungsi perencanaan dari kebutuhan sumber daya manusia yang
meliputi organisasi, perekrutan, pemilihan, pengembangan, ganti rugi dan
evaluasi. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas maka
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
merupakan pelaksanaan berbagai aktivitas yang dilakukan secara efektif dan
efisien terhadap karyawan mulai dari perencanaan sampai dengan pemutusan
terhadap karyawan agar tujuan individu, organisasi maupun masyarakat dapat
tercapai.
10 Kiat yang Bisa Dilakukan untuk Bersaing Menghadapi MEA
Keberadaan MEA perlu disikapi secara positif. Negara yang
cepat tanggap, baik dalam inovasi, pembuatan regulasi, maupun penyediaan
infrastruktur, berpeluang untuk mendapatkan banyak keuntungan dari
penyelenggaraan MEA. Bagi pelaku bisnis, berikut ini beberapa kiat-kiat yang
bisa dilakukan agar benar-benar merasakan keuntungan dari penyelenggaraan MEA:
1. Leadership
Jiwa kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan dalam
situasi atau pekerjaan apa pun, termasuk pada masa MEA saat ini. Orang-orang
dengan jiwa kepemimpinan akan memiliki kemampuan untuk mengatur dan sangat
peduli terhadap kemajuan kelompok atau perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin yang
memiliki jiwa leadership akan berusaha sekuat tenaga demi kemajuan
perusahaannya.
2. Public Speaking
Baik sebagai perwakilan perusahaan maupun tenaga kerja,
memiliki kemampuan public speaking jelas penting dalam karier atau menjalankan
bisnis apa pun, termasuk dalam penyelenggaraan MEA. Dengan memiliki kemampuan
ini, seseorang bisa menarik perhatian orang lain agar mau menuruti kemauannya.
Tentu saja hal ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif.
3. Bahasa Asing
Bersaing secara internasional mau tidak mau pasti
dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Terlebih jika
menguasai bahasa-bahasa yang digunakan negara-negara ASEAN, tentu akan sangat
mendukung dalam era MEA ini.
4. Project Management
Project management adalah kemampuan seseorang dalam
membuat rancangan sebuah proyek. Dalam hal ini, yang dirancang adalah waktu
pengerjaan, kekuatan, dan kelemahan yang bisa membawa proyek akan berhasil atau
justru akan menemui kegagalan.
5. Negosiasi dan Mediasi
Pengusaha yang pandai dalam hal negosiasi dan mediasi
bisa dengan cepat memutuskan persoalan atau masalah. Pada era pasar bebas,
interaksi dengan perusahaan asing tentu akan memberikan perbedaan cara pandang
yang berbeda dengan yang kita alami setiap hari. Karena itu, memiliki kemampuan
tersebut akan sangat membantu memecahkan persoalan.
6. Networking
Sudah jelas bahwa jaringan yang luas bisa meningkatkan
potensi keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan. Memiliki kemampuan dalam
menjalin relasi akan semakin berpeluang dalam meraih kesuksesan pada masa
depan.
7. Rendah Hati
Dorong diri kita untuk selalu rendah hati dalam segala
hal. Setelah berhasil meningkatkan kemampuan diri dan menguasai banyak
keahlian, bukan berarti kita menjadi sombong dan berhenti belajar. Orang yang
mau terus belajar akan menjadi aset yang penting dalam perusahaan pada masa
MEA.
8. Openness
Berbenturan dengan budaya lain adalah konsekuensi yang
tidak bisa dihindari dalam pasar bebas internasional. Baik pekerja maupun
pebisnis tetap perlu menerima perbedaan pandangan dan budaya agar tercipta
harmoni dan keselarasan demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
9. Ingin Tahu dan Kritis
Menjadi orang yang kritis akan mendorong orang tersebut
untuk menjadi orang yang selalu berpikir ke depan. Setiap kesalahan bisa
menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan. Rasa ingin tahu akan
membuat seseorang untuk selalu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari
yang sudah mereka miliki.
10. Profesionalisme
Pada era MEA dan sebelumnya, bisa dikatakan
profesionalisme adalah karakter yang sangat diperlukan, baik oleh calon tenaga
kerja yang ingin bekerja di luar negeri maupun pengusaha Indonesia yang akan
menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Berpikir dan bekerja secara
profesional akan mengundang pujian dari orang lain.
Hal yang Harus Dibenahi SDM Indonesia untuk
Menghadapi MEA
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor kunci
keberhasilan perekonomian suatu negara. SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan akan mudah bersaing di era global ini. Sebagai salah satu anggota
ASEAN Economy Community (AEC), Indonesia memiliki potensi yang cukup besar
untuk memimpin perekonomian di kawasan Asia Tenggara karena Indonesia adalah
negara terbesar di ASEAN dengan jumlah penduduk 40.58% terbanyak dibandingkan
Negara ASEAN lainnya.
Namun potensi itu harus sejalan dengan sumber daya
manusia yang berkualitas secara kompetensi dan intelektual. Sejauh ini SDM
Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan klasik yaitu rata-rata tenaga
kerja Indonesia lulusan Sekolah Dasar (SD) dan tidak memiliki keterampilan.
Berikut hal-hal yang dapat ditempuh untuk membenahi
kualitas SDM di Indonesia agar dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA):
- Perbaikan Sistem Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan mutu
sumber daya manusia. Di Indonesia, pendidikan merupakan masalah utama yang
harus dibenahi karena masih banyaknya sumber daya manusia yang tidak tersentuh
pendidikan, khususnya di daerah terpencil. Masih banyak pula masyarakat yang
buta huruf, putus sekolah, dan rata-rata tenaga kerja Indonesia lulusan SD.
Perbaikan sistem pendidikan meliputi meratanya pendidikan
di setiap daerah, infrastruktur pendidikan, kualitas kurikulum dan tenaga
pendidik, serta distribusi jumlah tenaga pendidik yang merata. Dengan mutu
pendidikan yang lebih baik, Indonesia akan membangun sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Data Human Development Index (HDI) menunjukkan 90%
pekerja Indonesia tidak pernah mengikuti pelatihan. Jumlah ini cukup besar dibandingkan
tenaga kerja terampil di negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Pelatihan
keterampilan dapat menunjang kemampuan tenaga kerja ketika bersaing dengan
tenaga kerja asing. Masyarakat harus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan, baik
yang disediakan lembaga swasta ataupun pemerintah.
Di zaman serba digital ini, istilah gaptek (gagap
teknologi) tak berlaku lagi untuk tenaga kerja. SDM Indonesia harus cakap dalam
menguasai teknologi guna menunjang produktivitas kerjanya. Teknologi (khususnya
internet) sangat membantu dalam perluasan pangsa pasar hingga ke seluruh dunia.
Selain itu penggunaan teknologi akan membuat pekerjaan lebih efektif dan
efisien serta tepat waktu. Oleh sebab itu, sudah saatnya pemerintah melakukan
pelatihan berkala terhadap SDM di Indonesia mengenai teknologi guna mewujudkan
SDM yang berkualitas.
Para tenaga kerja dari negara ASEAN yang memiliki
kompetensi kerja yang lebih tinggi, tentunya akan memiliki kesempatan lebih
luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Dengan demikian, SDM
Indonesia harus meningkatkan kualitas dan mengejar ketertinggalan dari negara
lain di ASEAN yaitu dengan cara sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi
diperlukan untuk menyetarakan kemampuan pekerja nasional di pasar regional.
Masyarakat bisa mengikuti uji kompetensi di Lembaga Sertifikasi Kompetensi
(LSK) yang disediakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud).
- Kesehatan Jasmani dan Rohani
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan.
Dengan tingkat kesehatan SDM yang tinggi, produktivitas kerja yang dihasilkan
akan tinggi juga. SDM yang sehat secara jasmani dan rohani akan memiliki
motivasi yang lebih untuk bekerja. Untuk mewujudkan hal itu, dapat dilakukan
seperti pengadaan pemeriksaan kesehatan gratis, cek kesehatan rutin,
sosialisasi anti narkoba, seminar motivasi dan rohani. Dengan demikian SDM
memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi.
Menurut World Economic Forum, kewirausahaan merupakan
penggerak yang sangat penting bagi kemajuan perekonomian dan sosial suatu
negara. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar untuk mencari peluang sukses. Konsep wirausaha harusnya diterapkan pada
generasi muda agar bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga
dapat menekan angka pengangguran di Indonesia.