Jumat, 18 Maret 2016

Perekonomian Indonesia

    Manfaat Perekonomian Indonesia

Beberapa manfaat kita sebagai warga Indonesia mempelajari ekonomi Indonesia untuk kemajuan bersama sehingga bangsa ini tidak tertinggal ekonominya dengan negara tetangga. Adapun peran dan Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :
  1.        Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
  2.        Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
  3.        Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial/masyarakat.
  4.        Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.
  5.        Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
  6.        Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
  7.       Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
                        Negara Maju, Negara Berkembang dan Negara Terbelakang

Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu: negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tidaklah mudah, sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tidaak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi, seperti kemajuan dibidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politik.

·         Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status “maju”.

Karakteristik Negara Maju:
1.       Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri  
2.       Pendapatan perkapita tinggi
3.       Angka kematian kecil
4.       Tingkat pendidikan tinggi 
5.       Iptek telah dikuasai
6.       Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tinggal dikota
7.       Fasilitas disegala bidang terpenuhi
8.       Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi
9.       Ekspornya lebih tinggi dari pada impor

 Contoh Negara Maju:
1.       Austria
2.       Belgia
3.       Denmark
4.       Estonia
5.       Finlandia
6.       Perancis
7.       Jerman
8.       Republik Ceko
9.       Yunani
10.   Irlandia



·         Negara Sedang Berkembang
Kondisi negara berkembang di Asia tentu tidak sama persis dengan kondisi negara berkembang di Afrika atau Amerika Latin. Namun demikian bukan berarti bahwa karakteristik atau ciri-ciri negara berkembang tidak bisa di generalisasikan. Produsen Barang-Barang Primer Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada sektor pertanian. Produksi sekunder meliputi hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sektor tersier meliputi hasil dari jasa-jasa seperti listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya.
Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi sumber daya alam seperti, tanah di negara sedang berkembang relatif masih belum digunakan secara luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor primer.
Masalah tekanan penduduk Masalah penduduk di negara berkembang lebih banyak sebagai suatu beban bagi negara. Penduduk yang meningkat terus akan menjadikan suatu tekanan bagi kebijaksanaan pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah. Sumber alam di negara berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumber-sumber yang riil. Adapun masih bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang.
Penduduk sulit untuk berganti pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama sekali baru. Negara sedang berkembang pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau dengan sesama berkembang berkembang lain. Pada umumnya negara sedang berkembang mengandalkan ekspor pada hasil-hasil pertanian yang masih berupa barang mentah atau barang setengah jadi. Dengan ekspor barang semacam itu nilai tukarnya rendah. Ekspor bagi negara sedang berkembang merupakan sumber pendapatan negara yang sangat diandalkan sebagai sumber devisa. 

 Karakteristik Negara Sedang Berkembang:
1.       Tingkat kehidupan yang rendah.   
2.        Tingkat produktivitas yang rendah
3.        Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi.
4.        Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.
5.   Ketergantungan yang sangat terhadap produksi pertanian dan produk-produk pokok ekspor sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. 
6.       Dominasi, Dependensi dan vulnErabilitas (Sifat Mudah Tersinggung/ Terpengaruh) dalam Hubungan Internasional.
7.       Jumlah tabungan kecil bagi sebagian besar masyarakat.

 Contoh Negara Sedang Berkembang :


1.       Ukraina
2.       Moldova
3.       Polandia
4.       Romania
5.       Serbia
6.       Turki
7.       Algeria
8.       Djibouti
9.       Mesir
10.   Djibouti





·         Negara Miskin/Terbelakang
                 Gambaran suatu negara miskin atau terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan,kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang mempunyai industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak mempunyai jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.

Karakteristik Negara Miskin :
1.       Pertanian Mata Pencaharian Utama Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tinggal didaerah pedesaan dan mata pencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif.
2.       Sumber Alam Kurang Terolah Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam arti sumber tersebut tidak atau kurang dimanfaatkan.
3.       Pengangguran tersembunyi dalam jumlah besar
4.       Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang tidak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.
5.       Kelangkaan Alat Modal Kelangkaan alat modal
6.       Keterbelakangan Teknologi

Contoh Negara Miskin di Dunia:


1.       Eritrea
2.       Mozambik
3.       Nigeria
4.       Burundi
5.       Liberia
6.       Republik Demokratik Kongo
7.       Republik Afrika Tengah
8.       Malawi
9.       Madagascar 
10.   Guiner




Pertumbuhan Ekonomi

Adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk umunya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi .

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diantaranya:

1.       Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Karena SDM merupakan factor yang penting dalam proses pembangunan, cepat atau lambatnya proses dari pembangunan sangat tergantung pada SDM yang selaku sebagai subjek pembangunan yang mempunyai kompetensi yang baik dan cukup memadai untuk melaksanakan proses dari pembangunan tersebut.
2.       Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Karena umumnya Negara yang sedang dalam tahap perkembangan sangat bergantung pada SDA dalam pembangunan negaranya. Akan tetapi jika hanya bergantung pada SDA saja tidak akan menjamin kesuksesan dalam proses pertumbuhan ekonomi jika tidak didukung SDM.
3.       Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK semakin pesat, khususnya dibidang teknologi. Hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara, misalnya penggantian dalam memproduksi barang yang asalnya menggunakan tenaga manusia sekarang  sudah banyak yang menggunakan mesin yang canggih dan lebih efisien  dalam menghasilkan produk yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
4.       Faktor Budaya
Karena memiliki fungsi sebagai pendorong proses pembangunan misalnya seperti kerja keras, bersikap jujur, sopan, dll.
5.       Sumber Daya  Modal
Faktor ini sangatlah dibutuhkan manusia dalam mengelola SDA dan meningkatkan kualitas dari IPTEK . Sumber daya ini misalnya berupa barang yang penting untuk perkembangan serta kelancaran dalam pembangunan ekonomi, sebab barang modal ini juga bisa meningkatkan dan memperbaiki produksi


Pemerataan Pembangunan

 Kita sering mendengar pemerataan pembangunan wilayah ekonomi. Satu kalimat “PEMERATAAN”, artinya bahwa visi nya adalah pemerataan wilayah ekonomi yang didasarkan kepada sinkronisasi dan sinergitas akan kepentingan ekonomi untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, tidak saja di wilayah perkotaan tetapi didaerah pinggiran perkotaan, daerah-daerah yang menjadi penyangga perkotaan itu sendiri, tidak akan ada kata kampung, semua diharapkan sama ikut menikmati pembangunan ekonomi itu sendiri. 
Strategi pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah didasarkan atas kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, sehingga ada mekanisme kegiatan ekonomi yang dinamis tidak statis. 
Penumpukan pembangunan ekonomi di satu wilayah akan mengakibatkan urbanisasi dan menimbulkan efek kecemburuan sosial yang tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tidak merata, kemacetan lalu lintas yang tiada henti, penumpukan limbah sampah tidak terkendali.
Salah satu contoh pembangunan dan pengembangan ekonomi yang tidak merata adalah menumpuknya pusat-pusat perbelanjaan di satu wilayah, terkonsentrasinya pusat-pusat pendidikan di satu tempat, begitupula pembangunan perkantoran, perumahan dan pembangunan apartemen . 
Paradigma lama untuk memudahkan pengawasan, memang betul tetapi apakah fenomena tersebut masih cukup efektif untuk saat ini. Mungkin perlu berfikir dan dikaji kembali, karena paradigma tersebut sudah tidak sejalan dengan perkembangan jaman, mengingat bahwa semua wilayah berhak untuk ikut menikmati hasil dari pembangunan ekonomi, multiplier effec akan terasa, kemacetan lalu lintas dapat dikurangi, urbanisasi penduduk tidak akan pernah terjadi, terjadi pemerataan pendidikan, mekanisme kegiatan ekonomi berjalan dinamis dan saling menguntungkan satu sama lain. 
Disini perlunya ada pemetaan wilayah yang lebih baik, merencanakan wilayah perkotaan baru yang lengkap dengan sarana pendidikan, perkantoran, dan kegiatan perekonomian. Pemusatan pembangunan ekonomi perlu dikaji kembali untuk menghindari permasalahan yang lebih berat yaitu kecemburuan sosial di masyarakat. Membatasi pembangunan kegiatan ekonomi di pusat-pusat perkotaan akan lebih baik, kepentingan para pelaku ekonomi untuk mengembangkan kegiatan ekonominya perlu diarahkan dan mereka wajib mengerti karena bilamana terjadi permasalahan di masyarakat akan berdampak kepada pemangku kebijakan itu sendiri.

           Pengentasan Kemiskinan

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan

Kondisi kemiskinan di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat telah membantu menurunkan kemiskinan, tetapi tingkat penurunan melambat. Pulihnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis finansial Asia pada tahun 1997-1998 telah membawa pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke jasa, serta terciptanya lapangan kerja di kota-kota. Tren ini telah berkontribusi pada berkurangnya kemsikinan dari 24% pada 1999 menjadi 11,4% pada wal 2013. Namun, tingkat penurunan kemiskinan mulai melambat. Pada tahun 2012 dan 2013, kemiskinan turun hanya sebesar 0,5% tiap tahun – terkecil dalam dekade terahir.

Banyak penduduk hidup sedikit di atas garis kemiskinan dan rentan jatuh miskin
Banyak penduduk Indonesia yang berhasil keluar dari kemiskinan masih hidup sedikit di atas garis kemiskinan. Pada tahun 2013, sekitar 28 juta penduduk hidup di bawah Rp 293.000 per bulan. Selain itu, 68 juta penduduk hidup sedikit di atas angka tersebut. Kejadian kecil bisa dengan mudah membuat mereka jatuh miskin, dan memang banyak keluarga keluar-masuk dari perangkap kemiskinan. Berdasarkan data tahun 2010, hampir setengah penduduk miskin tidak miskin pada tahun sebelumnya. Seperempat penduduk Indonesia mengalami kemiskinan setidaknya satu kali dalam tiga tahun.

Dukungan Bank Dunia dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia
Bank Dunia terus bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Riset mengenai kemiskinan dan pengentasan kemiskinan mencakup banyak bidang, seperti tren kemiskinan, bantuan sosial, jaminan sosial, program berbasis masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik. Kumpulan penelitian tersebut berfungsi sebagai dasar memberikan rekomendasi kebijakan serta dukungan lain dari Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia. Bank Dunia juga memberikan dukungan teknis untuk menerapkan program-program pemerintah. Misalnya, PNPM Support Facility memberikan dukungan analitis dan implementasi bagi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.


Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.

Umumnya sistem ekonomi liberal di anut oleh negara-negara yang berada di kawasan barat (Amerika dan Eropa) seperti yang paling terkenal adalah negara adi daya Amerika Serikat yang belakangan terkena krisis keuangan. Ekonomi pasar (liberal) adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu liberal klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats Sistem ekonomi liberal tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan alami" yang dipahami oleh tokoh-tokoh ekonomi liberal klasik tersebut. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan paham tersebut. Konsep dari ekonomi liberal ialah bergerak kearah suatu sistem ekonomi pasar bebas dan sistem berpaham perdagangan bebas.

Keuntungan Sistem Ekonomi Pasar Liberal:
1.       Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
2.       Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.       Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4.       Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5.       Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar Liberal:
1.       Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
2.       Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.       Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4.       Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5.       Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;