Pengangguran
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian,
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut Sukirno (1994) terdapat
beberapa cara pengelompokan pengangguran. Pengangguran dapat dikelompokkan
menurut sumber atau penyebab pengangguran. Menurut cara ini terdapat empat
jenis pengangguran yaitu:
1.Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi, dan kondisi antar pencari kerja dengan pembukaan lamaran.
Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
Dalam
perekonomian yang berkembang pesat, jumlah pengangguran rendah dan pekerjaan
mudah diperoleh. Sedangkan pengusaha sulit untuk memperoleh pekerja. Untuk itu
pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Hal inilah yang akan mendorong
para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya yang lama dan mencari kerja baru
yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya. Dalam proses
mencari pekerjaan baru ini untuk sementara para pekerja tersebut tergolong
sebagai penganggur.
Contoh: Seorang pekerja di pabrik
plastik yang ingin pindah pekerjaan di pabrik textile dengan harapan bisa
mendapatkan yang lebih baik.
2.Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
Perekonomian tidak selalu berkembang teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih
tinggi, dan hal ini mendorong pengusaha menaikkan produksi untuk itu lebih
banyak pekerja baru digunakan dan pengangguran berkurang.
Akan
tetapi pada masa lainnya permintaan agregat mengalami penurunan. Kemunduran ini
menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai hubungan juga
akan mengalami kemerosotan dalam permintaan terhadap produksinya. Kemerosotan
permintaan agregat ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan mengurangi pekerja atau
menutup perusahaannya, maka pengangguran ini bertambah.
Contoh: Turunnya permintaan barang
elektronik berupa radio menyebabkan pengangguran misal terhadap tenaga kerja diperusahaan
radio.
3.Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang di akibatkan oleh perubahan struktur
kegiatan ekonomi. Tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan
terus berkembang maju sebagian akan mengalami kemunduran.
Kemerosotan
ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor yaitu munculnya barang
baru yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi permintaan atas barang
tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan
ekspor produksi industri sangat menurun karena persaingan yang lebih serius
dari negara-negara lain. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi
dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur.
Contoh: Negara Indonesia yang
basisnya agraris berganti ke industri maka akan mengakibatkan masyarakat yang
tidak punya keahlian akan tersisih dari pekerjaan.
4.Pengangguran Teknologi
Pengangguran
Teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan
kemajuan teknologi lainnya.
Contoh: Pengolahan tanah sawah yang
menggunakan traktor menggeser tenaga manusia yang masih menggunakan bajak, di
pabrik ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia.
Pengangguran dapat juga
dikelompokkan menurut ciri pengangguran yang berlaku. Menurut cara ini terdapat
empat jenis pengangguran yaitu:
1.Pengangguran Terbuka
Pengangguran
terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena pertambahan lowongan pekerjaan
lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan.
Efek
dari keadaan ini dalam jangka panjang, mereka tidak melakukan suatu pekerjaan.
Mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu. Pengangguran terbuka dapat
pula dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga manusia, atau akibat kemunduran perkembangan suatu
industri.
Contoh: Seorang lulusan S1 mesin
tetapi tidak memperoleh pekerjaan karena lapangan yang belom tersedia sesuai
dengan kualifikasinya.
2.Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran
tersembunyi adalah pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga
kerja untuk satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi tenaga kerja sampai
jumlah tertentu tidak akan mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran
ini terutama terjadi di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi
memerlukan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung
kepada banyak faktor. Faktor yang perlu dipertimbangkan besar atau kecilnya
perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai.
Di
banyak negara berkembang seringkali didapati jumlah pekerja dalam suatu
kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan agar ia dapat
menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan
digolongkan dalam pengangguran tersembunyi.
Contoh: Keluarga petani dengan
anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat sempit. Contoh
lainnya adalah orang yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
keinginannya atau tidak sepadan dengan kemampuannya.
3.Pengangguran Musiman
Pengangguran
yang terjadi pada waktu-waktu tertentu didalam satu tahun. Bentuk pengangguran
ini terutama terjadi di sektor pertanian dan perikanan. Jenis penganggguran ini
hanya sementara dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu.
Contoh: Pekerja petani/tani banyak
menganggur pada musim kemarau karena mereka menunggu panen atau tidak bisa
mengolah sawah dan akan mengolah sawah apabila musim hujan.
4.Setengah Menganggur
Setengah
menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan, atau pekerja yang bekerja kurang dari
35 jam seminggu.
Contoh: Seseorang yang bekerja
tetapi pendapatannya belum mencukupi untuk kebutuhan.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar